Ciri-ciri bahasa Teks Cerita Sejarah :
1. Memakai bahasa
yang menggunakan bahasa imaginatif atau perumpamaan.
2. Memakai bahasa
atau 'medok' bahasa daerah, dan isinya biasanya tentang perjuangan dan tentang
nasehat buat para kaum muda.
Sumber : http://brainly.co.id/tugas/2906466
Macam Contoh Teks Cerita Sejarah
a. Sage
Sage adalah cerita lama yang berhubungan dengan
sejarah, yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban
seseorang. Beberapa contoh sage, adalah: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga,
Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
Contoh sage :
Sage: Ciung Wanara
Prabu
Barma Wijaya Kusuma memerintah kerajaan Galuh yang sangat luas. Permaisurinya 2
orang. Yang pertama bernama Pohaci Naganingrum dan yang kedua bernama Dewi
Pangrenyep. Keduanya sedang mengandung Pada bulan ke-9 Dewi Pangrenyep
melahirkan seorang putra. Raja sangat bersuka cita dan sang putra diberi nama
Hariang Banga. Hariang Banga telah berusia 3 bulan, namun permaisuri Pohaci
Naganingrum belum juga melahirkan. Khawatir kalau-kalau Pohaci melahirkan
seorang putra yang nanti dapat merebut kasih sayang raja terhadap Hariang
Banga, Dewi Pangrenyep bermaksud hendak mencelakakan putra Pohaci.
Setelah
bulan ke-13 Pohaci pun melahirkan. Atas upaya Dewi Pangrenyep tak seorang
dayang-dayang pun diperkenankan menolong Pohaci, melainkan Pangrenyep sendiri. Dengan
kelihaian Pangrenyep, putra Pohaci diganti dengan seekor anjing. Dikatakannya
bahwa Pohaci telah melahirkan seekor anjing. Bayi Pohaci dimasukkannya dalam
kandaga emas disertai telur ayam dan dihanyutkannya ke sungai Citandui. Karena
aib yang ditimbulkan Pohaci Naganingrum yang telah melahirkan seekor anjing,
raja sangat murka dan menyuruh Si Lengser (pegawai istana) untuk membunuh
Pohaci. Si Lengser tidak sampai hati melaksanakan perintah raja terhadap
Pohaci, permaisuri junjungannya. Pohaci diantarkannya ke desa tempat
kelahirannya, namun dilaporkannya telah dibunuh.
Adalah
seorang Aki bersama istrinya, Nini Balangantrang, tinggal di desa Geger Sunten
tanpa bertetangga. Sudah lama mereka menikah, tetapi belum dikarunia anak.
Suatu malam Nini bermimpi kejatuhan bulan purnama. Mimpi itu diceritakannya
kepada suami dan sang suami mengetahui takbir mimpi itu, bahwa mereka akan
mendapat rezeki. Malam itu juga Aki pergi ke sungai membawa jala untuk
menangkap ikan.
Betapa
terkejut dan gembira ia mendapatkan kandaga emas yang berisi bayi beserta telur
ayam, Mereka asuh bayi itu dengan sabar dan penuh kasih sayang. Telur ayam itu
pun mereka tetaskan, mereka memeliharanya hingga menjadi seekor ayam jantan
yang ajaib dan perkasa. Anak angkat ini mereka beri nama Ciung Wanara. Setelah
besar bertanyalah Ciung Wanara kepada ayah dan ibu angkatnya. Terus terang Aki
dan Nini menceritakan tentang asal-usul Ciung Wanara. Setelah mendengar cerita
ayah dan ibu angkatnya, tahulah Ciung Wanara akan dirinya. Suatu hari Ciung
Wanara pamit untuk menyabung ayamnya dengan ayam raja, karena didengarnya raja
gemar menyabung ayam. Taruhannya ialah, bila ayam Ciung Wanara kalah ia rela
mengorbankan nyawanya. Tetapi bila ayam raja kalah, raja harus bersedia
mengangkatnya menjadi putra mahkota. Raja menerima dengan gembira tawaran
tersebut.
Sebelum
ayam berlaga, ayam Ciung Wanara berkokok dengan anehnya, melukiskan peristiwa
benahun-tahun yang lampau tentang permaisuri yang dihukum mati dan kandaga emas
yang berisi bayi yang dihanyutkan. Raja tidak menyadari hal itu, tetapi
sebaliknya Si Lengser sangat terkesan akan hal itu.Bahkan ia menyadari sekarang
Ciung Wanara yang ada di hadapannya adalah putra raja sendiri. Setelah
persabungan, ayam baginda kalah dan ayam Ciung Wanara menang. Raja menepati
janji dan Ciung Wanara diangkat menjadi putra mahkota. Dalam pesta pengangkatan
putra mahkota, raja membagi 2 kerajaan untuk Ciung Wanara dan Hariang Banga.
Selesai pesta pengangkatan putra mahkota Si Lengser bercerita kepada raja
tentang hal yang sesungguhnya mengenai permaisuri Pohaci Naganingrum dan Ciung
Wanara.
Mendengar
cerita itii raja memerintahkan pengawal agar Dewi Pehgrenyep ditangkap.
Akibatnya timbul perkelahian antara Hariang Banga dengan Ciung Wanara. Tubuh
Hariang Banga dilemparkan ke seberang sungai Cipamali yang sedang banjir besar.
Sejak itulah kerajaan Galuh dibagi menjadi 2 bagian dengan batas sungai
Cipamali. Di bagian barat diperintah oleh Hariang Banga. Orang-orangnya
menyenangi kecapi dan menyenangi pantun. Sedangkan bagian timur diperintah oleh
Ciung Wanara. Orang-orangnya menyenangi wayang kulit dan tembang. Kegemaran
penduduk akan kesenian tersebut masih jelas dirasakan sampai sekarang.
b. Legenda
Definisi dan Pengertian Legenda adalah cerita rakyat
yang dianggap benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh
sejarah, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya.
Bila melihat dari Definisi Dan Pengertian Legenda maka Legenda dapat di bagi
menjadi empat kelompok.
Legenda ada empat kelompok sebagai berikut :
1. Legenda
Keagamaan
Di dalam legenda keagamaan banyak kita jumpai
kisah-kisah para wali penyebar Islam, misalnya, Sunan Kalijaga dan Syekh Siti
Jenar di Jawa, sedangkan di Bali dapat kita temui legenda tentang kisah Ratu
Calon Arang.
2. Legenda
Kegaiban.
Legenda ini berkisah tentang kepercayaan rakyat pada
alam gaib, misalnya kerajaan gaib orang Bunian di rimba raya Sumatra, kerajaan
gaib Pajajaran di Jawa Barat, kerajaan gaib Laut Kidul di Jawa Tengah dan
Yogyakarta, dan Si Manis Jembatan Ancol dari Jakarta.
3. Legenda
Perseorangan
Legenda perseorangan menceritakan tokoh tertentu
yang dianggap pernah ada dan terjadi, misalnya Sabai nan Aluih dan Si Pahit
Lidah dari Sumatra, Si Pitung dan Nyai Dasima dari Jakarta, Lutung Kasarung
dari Jawa Barat, Rara Mendut dan Jaka Tingkir dari Jawa Tengah, Suramenggolo
dari Jawa Timur, serta Jayaprana dan Layonsari dari Bali.
4. Legenda Lokal
Legenda lokal adalah legenda yang berhubungan dengan
nama tempat terjadinya gunung, bukit, danau, dan sebagainya. Misalnya, legenda
terjadinya Danau Toba di Sumatra, Sangkuriang (legenda Gunung Tangkuban Parahu)
di Jawa Barat, Rara Jonggrang di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Ajisaka di Jawa
Tengah, dan Desa Trunyan di Bali.
Contoh Legenda :
Asal
Usul Kota Banyuwangi
Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.
“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.
“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.
Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.
Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “ Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.
Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.
“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.
Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.
Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.
Sumber : http://eposlima.blogspot.com/2013/01/cerita-rakyat-asal-usul-kota-banyuwangi.html
c. Mitos
(Mite)
Secara sederhana, definisi mitos adalah suatu
informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar karena telah beredar dari
generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos beredar di masyarakat sehingga
masyarat tidak menyadari bahwa informasi yang diterimanya itu tidak benar.
Karena begitu kuatnya keyakinan masyarakat terhadap suatu mitos tentang sesuatu
hal, sehingga mempengaruhi perilaku masyarakat. Mitos atau mite (myth) adalah
cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa
yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap
benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga
disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam
semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos juga merujuk
kepada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang
dianggap mempunyai kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada
masa dahulu. Jadi, Mitos adalah cerita tentang asal-usul alam semesta, manusia,
atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara gaib dan mengandung arti yang
dalam. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Mengapa Mitos di
Percaya? Sebab masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya
kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai
hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Pada dasarnya, mitos orang
zaman dahulu memiliki tujuan yang baik untuk kelangsungan hidup keturunannya Ada
masyarakat yang mempercayai mitos tersebut, ada juga masyarakat yang tidak
mempercayainya. Jika mitos tersebut terbukti kebenarannya, maka masyarakat yang
mempercayainya merasa untung. Tetapi jika mitos tersebut belum terbukti
kebenarannya, maka masyarakat bisa dirugikan. Mitos dipercaya sebagai ajaran
nenek moyang tentang apa yang tidak boleh dilakukan agar tidak tertimpa daerah.
· Beberapa
Contoh-Contoh Mitos:
1. Tertimpa cicak
tandanya sial . Sial di sini maksudnya dari tertimpa cicak itu sendiri. Siapa
yang tidak sial kalau sedang enak – enak duduk tiba – tiba tertimpa cicak.
2. Wanita tidak
boleh duduk di depan pintu pamali . Zaman dahulu wanita masih menggunakan rok,
belum ada yang memakai celana. Jadi, kalau ada wanita yang duduk di depan pintu
pasti akan terlihat…ya gitu deh. Pasti banyak mengundang hawa nafsu.
3. Jangan bersiul
pada malam hari karena mengundang setan. Maksudnya adalah agar tidak mengganggu
orang – orang yang sedang tidur.
4. Memakai payung
di dalam rumah berarti sial. Ya sial kalau lagi ada banyak orang di dalam rumah
dan kita memakai payung. Mungkin orang – orang di sekitar Anda akan merasa
terganggu atau tercolok matanya.
Sumber : https://ulfamr.wordpress.com/2012/10/14/definisi-mitos-legenda-dancerita-rakyat/
d. Fabel
Fabel adalah cerita yang menceritakan kehidupan
hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Cerita tersebut tidak mungkin kisah
nyata. Fabel adalah cerita fiksi, maksudnya khayalan belaka (fantasi). Kadang fabel
memasukkan karakter minoritas berupa manusia.
Kisah
Burung Dan Lebah
Waktu di hutan lindung di amerika serikat, ada dua
binatang yang selalu berteman bernama bee, lebah dan bear, beruang. Sifat bee
adalah lebah yang suka usil dan bear adalah beruang yang mudah emosi. Mereka
selalu bekerja sama untuk mencari makan. Bear menunjukan dimana bunga yang
terdapat nektarnya dan bee akan membuat madu untuk bear. Sebabnya itu mereka
berteman. Sebenarnya banyak binatang di hutan lindung tersebut banyak yang
benci dengan bear karena bear mudah emosi, dan bee juga pura-pura berteman
dengan bear.
Pada waktu itu bee mempunyai cadangan madu yang
sangat banyak untuk bear karena hari ini bear berulang tahun. Karena hadiah
ulang tahunnya surprise, bee sempat mengusili bear. Ia berpura-pura menusuk
hidung bear saat bear tertidur. Bear langsung marah, ia menjatuhkan sarang bu
burung dan pak burung sampai telurnya pecah, menginjak-injak kebun wortel punya
rabbit, kelinci dan bahkan mencakar-cakar pohon dengan kuku-kukunya yang tajam.
Warga hutan lindung pun langsung melapor ke raja
singa, bahkan penjaga hutan lindung langsung ketakutan melihat para binatang
berhamburan keluar kandang. Bee pun mengaku bahwa ia yang melakukan semua ini.
Semenjak kejadian itu bee benci kepada bear dan
sebaliknya, dan semua binatang benci kepada bee dan bear begitu pula
sebaliknya.
Cerpen Karangan: Dian Lamtiur Panjaitan
Facebook: Dian panjaitan
Facebook: Dian panjaitan
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-anak/kisah-beruang-dan-lebah.html
- Fungsi
fabel :
Fabel sering digunakan sebagai cerita dalam rangka
mendidik masyarakat. Misalnya cerita tadi. Amanat yang dapat anda petik adalah
jangan sekali-kali berbuat sombong. Karena kesombongan bukan senjata yang tepat
untuk memenangkan kejuaraan.
BIOGRAFI DAN OTOBIOGRAFI
1. Biografi
Biografi adalah suatu tulisan yang berisikan
mengenai kisah tentang kehidupan suatu orang. Biografi sendiri menceritakan
berdasarkan dari kegiatan hidupnya seseorang misalnya tanggal lahir,alamat,nama
orang tua, riwayat pendidikan, peristiwa penting dalam kehidupan seseorang,
atau peristiwa menarik kehidupan sehari-hari, jasa, hasil karya sampai
meniggalnya seseorang.
2. Autobiografi atau otobiografi adalah
suatu tulisan yang ditulis dari subjeknya sendiri atau dapat dikatakan menulis
biografi sendiri. Autobiografi menulis riwayat dirinya sendiri berdasarkan
pengalaman yang dilewatinya / ingatan pengarang .Autobiografi biasanya lebih
mengandalakan dokumen sebagai referensi tulisannya dan berbagai sudut pandang
penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar